Peringatan 120 Tahun ExxonMobil di Indonesia

Peringatan 120 Tahun ExxonMobil di Indonesia

Bertempat di Hotel Fairmont Jakarta, pada 22 Maret 2018 diselenggarakan peringatan 120 Tahun ExxonMobil di Indonesia, yang dihadiri Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sofyan Djalil dan Dubes Amerika Serikat.

PT Petrogas Jatim Utama, melalui anak perusahaannya PT Petrogas Jatim Utama Cendana (PJUC) ikut menghadiri acara tersebut, yaitu Bapak Heru Pramono selaku Dirut PT PJUC dan Bapak Tomo Budiharsojo selaku Komisaris PT PJUC.

Berikut fakta singkat sejarah ExxonMobil di Indonesia, dikutip dari website ExxonMobil, khususnya terkait dengan PT Petrogas Jatim Utama:

1898 – Standard Oil Company of New York (Socony) membuka kantor pemasaran di Jawa. Menjual minyak tanah untuk lampu penerangan.

1968 – Mobil Oil Indonesia (MOI) Inc didirikan dan menjadi salah satu kontraktor pertama yang dilibatkan dalam model pendekatan yang baru dibentuk di Indonesia “Kontrak Kerja Sama (KKS)” untuk Blok B di Aceh Utara. MOI kemudian berubah nama menjadi ExxonMobil Oil Indonesia (EMOI) di tahun 2000.

2001 – Penemuan sebesar lebih dari 450 juta barel minyak di lapangan minyak Banyu Urip, Jawa Timur.

2005 – ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) menjadi operator untuk Blok Cepu di Jawa Timur, berdasarkan KKS Blok Cepu di bawah
pengawasan dan pengendalian SKK Migas. EMCL, PT Pertamina EP Cepu dan empat Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) merupakan kontraktor di bawah KKS Cepu.

2006 – Rencana Pengembangan Lapangan (Plan of Development/POD) Banyu Urip disetujui pemerintah.

2009 – Blok Cepu memulai produksi komersial melalui Fasilitas Produksi Awal (Early Production Facility/EPF).

2011 – EMCL menandatangani kontrak Rekacipta, Pengadaan dan Konstruksi (Engineering, Procurement and Construction/EPC) Proyek Banyu Urip dengan lima konsorsium yang semuanya dipimpin oleh perusahaan Indonesia.

2015 – KKS Blok Cepu ditandatangani pada 17 September 2015 oleh ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), PT Pertamina EP Cepu dan beberapa BUMD. EMCL berperan sebagai operator Blok Cepu, di Kabupaten Bojonegoro, Blora dan Tuban.

KKS ini dioperasikan oleh afiliasi ExxonMobil Indonesia, EMCL dan PT Pertamina EP Cepu di mana masing-masing memegang 45% dari saham partisipasi. Sedangkan, 10% sisanya dimiliki secara kolektif oleh empat BUMD; yaitu PT Sarana Patra Hulu Cepu (Pemerintah Daerah Jawa Tengah), PT Asri Dharma Sejahtera (Kabupaten Bojonegoro), PT Blora Patragas Hulu (Kabupaten Blora) dan PT Petrogas Jatim Utama Cendana (Pemerintah Provinsi Jawa Timur).

Dimulainya produksi minyak di Fasilitas Pengolahan Pusat (Central Production Facility/ CPF) Banyu Urip pada bulan Desember.

2016 – Produksi POD sebesar 165.000 barel minyak per hari dari Lapangan Banyu Urip.

SAAT INI – Terdapat sekitar 570 karyawan di ExxonMobil Indonesia. Hampir 90 persen diantaranya adalah orang Indonesia, yang sebagian besar merupakan manajer dan teknisi senior. (sak)

Share: