20.000 Ton Raw Sugar Masuk di Pelabuhan Probolinggo

20.000 Ton Raw Sugar Masuk di Pelabuhan Probolinggo

Sebanyak 20.000 ton gula industry (raw sugar) asal Thailand masuk di terminal baru pelabuhan Probolinggo. Komoditi tersebut diangkut menggunakan Kapal MV Izumo dengan LOA 147 M dengan tiga palka sandar di dermaga yang dioperasikan oleh PT Delta Artha Bahari Nusantara (DABN), pada Jumat (23/3).

Kepala Cabang DABN Jumadi mengatakan kapal yang mengangkut komoditas milik PT Cheil Jedang Indonesia (CJl) merupakan yang terbesar sandar di terminal tersebut. Infrastruktur dermaga yang memadai untuk disandari kapal-kapal besar sehingga mampu menampung kapal dengan kedalaman mencapai ll 14 LWS.

Ia berharap terminal baru yang dikelola Badan Usaha Pelabuhan (BUP) Pemerintah Provinsi Jatim itu dapat melayani kapal-kapal lain. “Dengan memanfaatkan pelabuhan di Probolinggo tersebut, maka pasokan bahan baku para kalangan industri akan semakin dekat dan mudah,” kata Jumadi.

Terminal baru Pelabuhaan Probolinggo diharapkan bisa menjadi terminal alternatif bagi pelaku usaha karena dermaga dan infrastruktur yang disiapkan cukup memadai.

Kegiatan Bongkar gula industry ini dilaksanakan PBM DABN. “Bongkaran gula sangat lancar karena cuaca bagus dan truknya memadai. Gula ini belum bisa langsung dikonsumsi karena mesti diproses lagi,” ujarnya.

Kegiatan bongkaran dilakukan dengan cara truck lossing, menggunakan cangkram 15 ton, dibantu dengan crane kapal serta houver dengan kapasitas 15 ton. Gula itu kemudian ditimbun di Gudang Sugar Industri milik PT CJI di Pasuruan.

“Kami telah menyiapkan semua kegiatan bongkar raw sugar, baik yang menyangkut trucking (45 dumtruk) serta houver yang cukup memadai. sehingga kegiatannya hanya dilakukan dalam waktu satu minggu sudah dapat selesai,” kata Jumadi.

Di terminal baru Probolinggo dalam kegiatan bongkar telah mengacu pada standarisasi kegiatan bongkar muat yang ditetapkan oleh KSOP Probolinggo, yakni 385 ton/ shift dengan 3 shift berarti harus mencapai 1.155 ton/ gang/kapal. Padahal dalam kegiatan bongkar raw sugar yang kami lakukan bisa mencapai diatas standar yang ditentukan yakni produktivitasnya mencapai 3.402 ton/ gang/kapal,” kata Jumadi.

Begitu juga, kelancaran lalu lintas di Prbolingggo hingga mencapai ke gudang CJI Pasuruan penerima jaraknya mencapai 31 km dengan ditunjang persiapan dump truk 65 unit dengan volume 27 ton, sehingga kegiatan bongkar sebanyak 30.000 ton tidak sampai satu minggu lamanya.

Persiapan tenaga kerja bongkar muat (TKBM) juga cukup memadai sebanyak 12 buruh/gang yang dikerahkan, sehingga kami mengupayakan atau opstimalkan sumber daya manusia yang tersedia.

“Yang cukup menggembirakan. DABN telah dipercaya PT CJI untuk menghandel bongkar Raw Sugar untuk kebutuhan gula industry selama setahun mendatang yang akan mendatangkan l2 call kapal,” kata Jumadi.

Sehingga, katanya, jika dirata-rata setiap bulan bisa satu atau dua kapal masuk di terminal baru Probolinggo.

Bahkan menurut informasi dari CJI hingga Juni 2018 ini harus dapat memenuhi kebutuhan gula industry sebanyak 90.000 ton.

Tingkatkan Layanan
Pada kesempatan itu, Direktur Utama PT DABN, Ahmad Umar mengatakan, DABN selaku pemegang konsesi pengelolaan Terminal Baru Pelabuhan Probolinggo terus meningkatkan komitmennya dengan mendatangkan peralatan berat penunjang kegiatan bongkar muat di pelabuhan.

Sehingga diharapkan dengan tersedianya alat-alat penunjang tersebut memastikan kegiatan bongkar muat logistik menjadi lebih murah, mudah, dan cepat melalui peningkatan infrastruktur.

“Ada dua pelabuhan yang diserahterimakan untuk kerja sama dengan swasta, bisa BUMN, atau BUMD. Kita bisa pastikan kegiatan di sini akan lebih murah, mudah, dan cepat,” kata Ahamad Umar, disela-sela acara perdana kegiatan bongkar raw sugar di terminal baru pelabuhan Probolinggo, sejak ditetapkan BUP DABN sebagai pegang konsesi selama 76 tahun oleh Departemen Perhubungan.

Dengan peningkatan fasilitas, pelayanan jasa kepelabuhanan akan lebih optimal, sehingga kegiatan bongkar muat barang semakin efektif dan efisien. Selain itu, peran Pelabuhan Probolinggo akan mengimbangi arus barang menuju Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.

Pelabuhan Probolinggo menjadi pelabuhan pertama kerja sama antara pemerintah dan BUMD setelah dilakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Pemanfaatan Barang Milik Negara Berupa Tanah Hasil Reklamasi dan Bangunan Dermaga antara Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan ( KSOP) Kelas lV Probolinggo dan Badan Usaha Pelabuhan PT Delta Artha Bahari Nusantara (DABN).

Kerja sama ini dilakukan untuk penyediaan dan pengembangan infrastruktur logistik yang merata di seluruh indonesia dalam upaya mewujudkan peningkatan dan pemerataan kesejahteraan masyarakat.

Selain itu, tujuan kerja sama juga meliputi optimalisasi kontribusi yang diperoleh dari pengelolaan baik untuk pemerintah melalui PNBP maupun pendapatan jasa kepelabuhanan bagi BUMD.

“Kerja sama ini juga dilakukan untuk memberikan peran kepada pemerintah daerah melalui BUMD, sehingga ke depan pemerintah hanya bertindak sebagai regulator dan akan menjadi minoritas dalam membangun infrastruktur perhubungan,” ujarnya.

Pemerintah telah menganggarkan pembangunan infrastruktur transportasi termasuk pembangunan dan pengembangan fasilitas pelabuhan, namun dengan kebutuhan yang demikian besar sementara anggaran pemerintah sangat terbatas maka ke depan biaya operasional seharusnya tidak terus menerus bergantung dari APBN.

Terkait skema bagi hasil, dalam perjanjian dijelaskan KSOP Pelabuhan Probolinggo akan memperoleh sebesar 0,50 persen dari nilai aset barang milik negara dan setiap tahun mengalami peningkatan sebesar 4,55 persen.

Sedangkan PT DABN memperoleh keuntungan hasil kerja sama sebesar 25,16 persen dari nilai investasinya. PT DABN adalah anak perusahaan PT Petrogas Jatim Utama ( PJU ) yang mempunyai izin sebagai badan usaha pelabuhan, sehingga dapat mengelola pelabuhan umum apabila mendapatkan izin dari pemerintah. (gus)

Sumber: Tabloid Trans & Log NEWS

Share: