Pelabuhan DABN Probolinggo Layani Ekspor Perdana ke China

Pelabuhan DABN Probolinggo Layani Ekspor Perdana ke China

Terminal Umum DABN Pelabuhan Probolinggo telah kedatangan kapal MT SC Chongqing. Kapal berbendera Hongkong ini sandar di Dermaga II melakukan aktivitas muat Hydrogenated Palm Oil (HPO) 8.000 Ton milik PT Tung Cia Technology yang akan dikirim ke Pelabuhan Zhangjiang, China.

“Rute pelayaran baru ke Pelabuhan Zhangjiang China ini akan menambah kunjungan kapal di Pelabuhan DABN Probolinggo,” kata Kepala Cabang BUP PT. Delta Artha Bahari Nusantara (DABN) Pelabuhan Probolinggo Drs Ec Agung Yudo Pramono MM, beberapa waktu lalu.

Aktivitas pada 26 Juli 2022 lalu itu merupakan pemuatan perdana HPO 8.000 Ton milik PT Tung Cia Technology (TCT) yang dilakukan di Terminal Umum DABN Pelabuhan Probolinggo. Direncanakan setiap bulan perusahaan tersebut akan melakukan ekspor HPO minimal 6.000 Ton ke China.

PT TCC merupakan perusahaan teknologi baru (industri manufaktur) yang didirikan Jialishi China Company, merupakan salah satu supplier terbesar mono dan ester asam lemak gliserin di China.

Menurut Agung, kapal MT SC Chongqing akan menambah jumlah kapal yang melayani kegiatan ekspor impor di Terminal Umum DABN Pelabuhan Probolinggo, yang tentunya meningkatkan produktivitas terminal internasional.

“Kami mendukung pelayaran ini sebagai bentuk penguatan ekspor sebagai upaya untuk pemulihan ekonomi Indonesia pada umumnya dan khususnya Jawa Timur,” ujarnya.

Dengan adanya kapal perdana ini diharapkan mampu meningkatkan kinerja BUP PT. DABN Probolinggo untuk kegiatan ekspor sebagai imbas dari Covid-19. Rute tersebut diharapkan dapat menjadi peluang meningkatkan perdagangan, mendorong pemulihan ekonomi, serta meningkatkan aktivitas ekspor yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi wilayah maupun nasional.

Menurut Agung, pelabuhan BUP PT DABN milik Pemprov Jatim ini sangat strategis. Dengan kedalaman yang memungkinkan, bisa disandari kapal-kapal yang cukup besar. Baik dari dalam maupun dari luar negeri.

“Yang menarik dari Pelabuhan Probolinggo adalah breakwaternya. Karena di depan ada Pulau Madura. Sehingga tinggi gelombang lautnya tidak melebihi 1,5 meter. Ini juga mencegah sedimentasi. Proses pengendapan material yang ditransport oleh media air, angin, es atau gletser di suatu cekungan menjadi rendah,” ujarnya.

Pada kesempatan lain, Direktur Utama BUP PT. DABN Gatot Suprijono SE MM mengatakan, di sektor perdagangan, Pelabuhan Probolinggo sudah menjadi pelabuhan yang cukup besar kontribusinya bagi Jatim. Sehingga, Dermaga Probolinggo memiliki peluang dikembangkan sebagai pelabuhan andalan. Tak hanya Jawa Timur tapi skala nasional.

“Pelabuhan Probolinggo merupakan salah satu pelabuhan yang memungkinkan bisa dikembangkan menjadi pusat distribusi untuk perdagangan dalam dan luar negeri secara signifikan,” terangnya.

Pengelolaan pelabuhan saat ini, katanya, adalah Dermaga-1 dengan kedalaman 5-6 meter, panjang 93 meter, lebar 18,5 meter dan akan dikembangkan menjadi panjang 250 meter dan lebar 31 meter. Lalu, Dermaga-2 dengan kedalaman 11-12 meter, panjang 306 meter, lebar 31 meter, dengan kekuatan maksimal 35.000 dwt dan akan dikembangkan menjadi 450 meter, lebar 41 meter dengan kekuatan 50.000 dwt.

“Untuk pengembangan kedepan, nantinya akan dibangun trestle sepanjang 1,5 km. Dengan rencana bangunan dermaga sepanjang 2 km, lebar 81 meter, dan kedalaman min 16 meter untuk terminal petikemas dan multipurpose,” kata Gatot seraya menambahkan study kelayakan (FS) sudah ada di Dishub Provinsi Jatim. Trestle sudah dibangun sejauh sekitar 700 meter, yang nantinya akan sejauh 1,5 km.

Selama pandemi progres BUP PT. DABN sangat bagus dan kebanyakan untuk angkutan cargo, angkutan laut tidak terpengaruh kondisi pandemi. “Jadi dari progres naik 52 persen dari progres 1,1 juta ton pada tahun 2019 menjadi 1,6 juta ton di tahun 2020. Target dari PT. DABN sendiri kita inginnya kenaikan yang signifikan,” jelasnya.

Dikatakan Gatot, dalam pengembangan pelabuhan Pemkot Probolinggo dalam hal ini proaktif dengan sistem B to B (business to business). Karena PT. DABN ini anak perusahaan PT. Petrogas Jatim Utama yang merupakan salah satu BUMD milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur. (ist)

Share: