Pada Semester I tahun 2021, PT. Petrogas Jatim Utama (Perseroda) menunjukkan peningkatan kinerja yang sangat signifikan dengan capaian kinerja keuangan yang berhasil melampaui target RKAP.
Hal ini terlihat dalam Rapat Kerja PT. Petrogas Jatim Utama (PJU) dengan Komisi C DPRD Jawa Timur yang membahas Evaluasi Kinerja Semester I 2021, Kamis (26/08) lalu.
Dalam Laporan Keuangan Semester I, BUMD milik Pemprov Jatim ini mencatat Pendapatan Rp. 751,165 miliar atau 117,73% dari target RKAP Semester I, dengan Laba bersih Semester I Tahun 2021 secara konsolidasi sebesar Rp. 55,492 miliar. Atau 208,87% dari target RKAP dengan jumlah Laba yang dapat diatribusikan kepada Pemegang Saham Pengendali sebesar Rp. 29,447 miliar atau 204,61% dari target RKAP Semester I.
Dibandingkan Laba Semester I Tahun 2020 (year on year) maka kinerja Laba Konsolidasi PT. PJU meningkat 70,53% dari Laba Semester I tahun 2020 yang sebesar Rp. 32,539 miliar. Sedangkan jumlah Laba yang dapat diatribusikan kepada Pemegang Saham Pengendali meningkat 40,80% dari sebesar Rp. 20,913 miliar.
“Peningkatan Kinerja tersebut dipengaruhi oleh industri sektor migas yang mulai membaik pasca terdampak pandemi pada tahun lalu yaitu dengan indikator harga minyak mentah dunia yang kembali naik setelah sempat anjlok tajam pada awal pandemi. Selain itu manajemen juga melakukan beberapa efisiensi biaya operasional pada semester I 2021 untuk menekan biaya perusahaan,” kata Direktur PT. PJU Parsudi Ak MM, melalui rilisnya ke media, Selasa (31/08).
Lebih lanjut, Direktur PT. PJU menambahkan, bahwa masih banyak variabel yang harus tetap dijaga kinerja agar capaian kinerja Semester I tersebut dapat berlanjut sampai dengan akhir tahun, sehingga PT. PJU dapat menyumbangkan PAD melebihi target yang ditetapkan.
Untuk tingkat profitabilitas PT. PJU periode Juni 2021, Return on Equity (ROE) sebesar 6,42%, sedangkan Return On Asset (ROA) 4,19%. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan cukup baik, dalam situasi ekonomi global yang tidak normal akibat pandemi.
Sedangkan tingkat likuiditas ditunjukkan dengan Cash Ratio sebesar 103,28% dan Debt to Asset Ratio 34,80%, artinya kondisi keuangan perusahaan pada posisi yang sangat baik dengan kemampuan kas yang kuat dan komposisi utang yang rendah.
Dari aspek operasional, kinerja produksi minyak pada Blok Cepu (PI 2,24%) pada Semester I tahun 2021 secara rata-rata mencapai 207.821 BOPD atau 97,45% dari target 213.267 BOPD, dengan kumulatif produksi minyak mencapai 37.615.623 BBL atau mencapai 48.48% dari target selama setahun sebesar 77.590.000 BBL dengan harga minyak rata-rata mencapai USD 65,38 per barrel.
Kinerja produksi Blok Madura Offshore (PI 5%) pada semester I 2021, realisasi produksi gas dari 2 lapangan, yaitu Lapangan Peluang dan Lapangan Maleo mencapai volume 32,96 MMSCFD dari target sebesar 29,82 MMSCFD atau 110,53%.
Sedangkan kinerja penjualan Gas dari lapangan Bukit Tua Blok Ketapang kepada PJB u.p. Gresik pada semester I 2021 mencapai volume rata-rata 27,33 MMSCFD atau 126,87% dari target RKAP sebesar 21,55 MMSCFD.
Di sisi lain, perusahaan masih terus berupaya dapat merealisasikan pengalihan PI 10% pada WK Kangean, WK Ketapang, WK West Madura Offshore yang menjadi target kinerja perseroan tahun 2021.
PT. PJU saat ini mengelola beberapa bidang usaha yang sedang berjalan yaitu, di bidang minyak dan gas bumi, di bidang kepelabuhanan, di bidang tambang, di bidang energi dan bidang jasa penunjang industry migas (services).
Cakupan bidang usaha PT. PJU ini sangat luas, bahkan lebih luas dari Pertamina sebagai BUMN Migas terbesar di Indonesia, oleh karena itu, dibutuhkan kerja keras, manajemen yang profesional serta SDM yang memiliki kompetensi, kapabilitas dan produktifitas tinggi dengan etos kerja dan loyalitas yang kuat sehingga dapat bersinergi dan berkolaborasi untuk memajukan perusahaan,” tegas Parsudi. (sak)