Bersama Australasia Akan Operasikan Hub LNG

Bersama Australasia Akan Operasikan Hub LNG

PT Australasia LNG Indonesia (AALNG) memproyeksikan, dengan keberadaan Probolinggo LNG Hub yang akan beroperasi pada tahun 2020, akan mampu memenuhi kebutuhan gas untuk pembangkit listrik dan industri di Jawa Timur.

Probolinggo LNG Hub adalah proyek kerjasama Australasia LNG Indonesia dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui PT Petrogas Jatim Utama, untuk mewujudkan terminal apung penampungan gas dan fasilitas regasifikasi (floating storage unit and regasification unit on shore).

Pemenuhan kebutuhan gas domestik, terutama untuk pembangkitan listrik dan berbagai industri sangat penting bagi Indonesia.

“Pembangunan fasilitas regasification unit ini dapat dikatakan sebagai pionir, kami yang pertama membangun di Indonesia. Proyek ini juga fundamental untuk mengantisipasi defisit gas, yang kian besar setiap tahun. Guna mendukung program pemerintah dan menghindari krisis energi, inilah wujud sumbangsih dan peran nyata kami sebagai anak bangsa,” papar Arya Setyaki, Presiden Direktur PT Australasia LNG Indonesia, dalam rilis (13/10).

Australasia LNG Indonesia menunjuk KBR Asia Pacific dan Ove Arup & Partners Hong Kong (Arup) untuk melakukan pre-feed study terkait proyek pengembangan Probolinggo LNG Hub.

Dua perusahaan terkemuka dan berpengalaman di bidang LNG telah dipilih untuk melakukan penelitian LNG yang sejalan dengan proyek pengembangan ini ke depan.

Proyek Probolinggo LNG Hub akan terdiri dari LNG Onshore Receiving Termina dengan Unit Penampungan Terapung (FSU) dan sebuah terminal distribusi truk LNG.

Unit Penampungan Terapung dengan kapasitas 135k LNG akan tertambat selama 25 tahun ke depan. Untuk mendukung penampungan kebutuhan LNG, rata-rata membutuhkan 10 pasokan top-up untuk memenuhi rantai pasokan LNG, regional seperti pembangkit listrik, dan kebutuhan industri lainnya per tahun.

Penelitian Pre-FEED ini diharapkan bisa dilakukan dalam waktu tiga bulan, tentu melalui konsultasi para ahli dari perusahaan perusahaan besar, seperti yang ada di London, Singapura, dan Jakarta, serta bersama tim pengembang proyek dari Australasia LNG Indonesia.

Kapasitas regasifikasi terminal itu dirancang untuk 5 million tonne per annum (mtpa) dan diharapkan untuk aliran gas pertama akan di mulai pada tahun 2020 dengan kapasitas 1.5 mtpa untuk pelanggan di Jawa Timur. Terminal yang diajukan mampu dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan LNG di Indonesia ke masa depan. (ist)

Sumber

Share: