Siapa sangka, Pelabuhan Probolinggo ternyata menjadi salah satu penyumbang pemasukan ke negara. Terhitung sejak Desember 2016 sampai Juli 2017, pendapatan yang masuk ke APBN mencapai Rp 2,3 miliar.
Hal ini diungkapkan Soekarwo, Gubernur Jawa Timur dalam sambutannya saat penandatanganan kerja sama Pemanfaatan Barang Milik Negara di Pelabuhan Probolinggo, Minggu (20/8). “Keberadaan Pelabuhan Probolinggo selain menyokong jalur transportasi barang, namun juga memberikan pendapatan bagi negara,” ujarnya.
Dalam pengelolaan PT Delta Artha Bahari Nusantara (DABN), dalam 1 bulan ada 36 kapal yang sandar ke Pelabuhan Probolinggo. Bahkan, terhitung sejak Desember 2016 sampai Juli 2017, Pelabuhan Probolinggo telah memperoleh pendapatan sebesar Rp 5 miliar. “Rp 2,3 miliar telah disetorkan untuk APBN,” ujarnya. PT DABN adalah anak usaha PT petrogas Jatim Utama, BUMD milik Pemprov Jatim.
Selain berimplikasi pada pendapatan negara, keberadaan Pelabuhan Probolinggo juga mendorong daerah Pasuruan dan berkembang menjadi daerah industri. “Adanya pelabuhan Probolinggo mendorong efisiensi karena logistik dan distribusinya menjadi lebih murah,” ujarnya.
Selain Probolinggo, di sejumlah daerah kota dan kabupaten Jawa Timur juga dibangun pelabuhan. “Jatim utara itu dibangun bersama Pelabuhan Brondong, Paciran untuk kapal roro, serta Lamongan Integrated Sources; Gresik-Surabaya-Sidoarjo ada Teluk Lamong; Surabaya ada Tanjung Perak; Tanjung Wangi untuk Banyuwangi-Situbondo dan sebagian Jember; wilayah Selatan Prigi-Sendang Biru dan Pacitan. Sementara di Probolinggo-Lumajang-Pasuruan dan Jember ada Pelabuhan Probolinggo,” tambahnya.
Efisiensi logistik di Jawa Timur bisa dirasakan dari kenaikan surplus nilai barang yang dikirim ke luar Jawa Timur. Pada tahun 2016, barang Jawa Timur yang keluar Jawa Timur melalui pelabuhan mencapai Rp 535 triliun. Mengalami surplus Rp 100,8 triliun.
“Untuk perbandingan, Januari-Maret 2016, nilai barang mencapai Rp 23 triliun yang dikirim ke luar. Periode yang sama tahun 2017 mencapai Rp 45 triliun atau meningkat sampai 95 persen,” ujarnya. Kenaikan ini disebabkan karena jaringan logistik dari Jawa Timur lebih murah karena tujuan ke 26 provinsi ada perwakilan dagang yang dikelola pengusaha.
Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan, adanya perjanjian kerja sama Barang Milik Negara ini, bertujuan agar logistik semakin lancar.
“Untuk mencapai logistik lancar dan barang-barnag menjadi murah, tidak mungkin dalam 1 pelabuhan ada 2 pengelola. Karena akan saling bersaing. Sehingga, diputuskan Pelabuhan Sintete dikelola Pelindo 2 dan Pelabuhan Probolinggo dikelola BUMD PT Delta Arta Bahari,” jelasnya. (*)
Liputan Media Lain:
Antaranews.com : Pemerintah janjikan bongkar muat lebih murah di Probolinggo
Tempo.co : Menhub: Arus Logistik di Pelabuhan Harus Lebih Baik dan Cepat
Republika.co.id : Menhub Dorong Optimalisasi Peran Pelabuhan Probolinggo
Detik.com : Kemenhub Gandeng Pemkot Kembangkan Pelabuhan Probolinggo
Kontan.co.id : KSOP Probolinggo-Delta Artha teken kerja sama
Kumparan.com : Kurangi Beban APBN, Kemenhub Swastakan Pelabuhan
SuaraSurabaya.net : Menhub Minta Pelabuhan Probolinggo Dikelola Secara Optimal
Pojokpitu.com : Menteri Perhubungan Serahkan Pengelolaan Pelabuhan Probolinggo ke Swasta
Industry.co.id : Menhub Jmin Bongkar Muat Pelabuhan Probolinggo Lebih Cepath
Kliknews.co.id : Kemenhub Gandeng Pemkot Kembangkan Pelabuhan Probolinggo
ReportaseNews.com : Menhub Budi Karya Kunjungi Pelabuhan Probolinggo
BeritaTrans.com : Taruna Poltekpel Surabaya Sambut Kedatangan Menhub di Pelabuhan Probolinggo
Beritasatu.com : Menhub Jamin Bongkar Muat di Probolinggo Lebih Cepat
Harnas.co : Melalui Kerja Sama, Aset Pelabuhan Probolinggo dan Sintete akan Dimanfaatkan