Tingkatkan Produksi, Petronas Bor Dua Sumur

Tingkatkan Produksi, Petronas Bor Dua Sumur

GRESIK – Perusahaan migas asal Malaysia, Petronas, berkomitmen untuk berinvestasi jangka panjang di Indonesia. Hal itu ditunjukkan dengan investasi Petronas Carigali Indonesia di lapangan minyak dan gas Bukit Tua di Wilayah Kerja Ketapang.

Kontrak bagi hasil di wilayah kerja migas di pantai utara Pulau Madura tersebut ditandatangani sejak Juni 1998. Sejauh ini, ada lima sumur yang telah berproduksi. ”Produksinya bukan hanya minyak bumi, tapi juga gas,” ucap Senior Manager Corporate Affairs & Administration Petronas Carigali Andiono Setiawan di Gresik kemarin (27/9).

Untuk mengalirkan produksi gas dari Ketapang, Petronas membangun pipa dasar laut sepanjang 110 km ke onshore receiving facilities (ORF) di Gresik. Fasilitas itu berkapasitas 70 juta standar kaki kubik per hari (mmscfd). Selain itu. Petronas menggunakan unit floating production storage and offloading (FPSO) yang memproduksi minyak sekaligus mengalirkannya ke Pertamina.

Meski kontraknya telah ditandatangani pada 1998, WK Ketapang baru memproduksi minyak pada Mei 2015. Jumlahnya mencapai l7 ribu barel per hari (bpd). Sementara itu, produksi gas dilakukan sejak Agustus 2016 sebesar 37 juta standar kaki kubik per hari (mmscfd).

“Kami berharap produksi minyak dapat digenjot hingga hasil optimal 20 ribu bph. Untuk gas, dapat mencapai hingga produksi optimum 50 mmscfd,” jelas Andiono. ‘

Untuk meningkatkan produksi minyak. Petronas sedang mengebor dua sumur di Lapangan Tua untuk mengembangkan dan meningkatkan produksi dengan target 4 ribu bph. Pengeboran itu ditargetkan selesai pada Februari 2018.

Gas yang diproduksi dari Lapangan Bukit Tua dialirkan ke PLN untuk mendukung penyediaan listrik di Jawa Timur melalui BUMD Jatim, PT Petrogas Jatim Utama (PJU).

Andiono menuturkan. Lapangan Bukit Tua merupakan proyek hulu migas terbesar Petronas di indonesia. investasinya mencapai USD 800 juta. Petronas menguasai 80 persen saham di perusahaan operator Blok Ketapang. Sisanya dikuasai PT Saka Ketapang Perdana anak usaha PGN. (car/CZOInoe)

Sumber: Koran Jawa Pos, 28 Sept 2017

Share: